Kamis, 24 Juni 2010

Jenis Dan Sifat Pupuk

Sumber Hara

  1. Tanah
  2. Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, Limbah cair dan kacangan penutup tanah.
  3. Pupuk An-Organik : Tunggal, Campur, Majemuk, Majemuk khusus

Pupuk An-Organik

  1. Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak terlalu mahal per kg hara, mahal dibiaya kerja, mudah diberikan sesuai rekomendasi.

  2. Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara manual, sekali aplikasi, tidak semua pupuk dapat dicampur, keseragaman campuran beragam, sulit untuk diterapkan untuk tanaman menghasilkan.

  3. Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama, harga per kg hara mahal, sekali aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah, sulit diterapkan untuk tanaman menghasilkan.

  4. Pupuk Majemuk Khusus : Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, seperti dalam bentuk tablet atau pelet. Harga per satuan hara lebih mahal dibandingkan pupuk lainnya, efektivitas masih perlu diuji.

Sifat Pupuk

Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang telah ada.

Sumber Hara

Hara Utama

N P2O5 K2O MgO CaO B Cu S Cl
1. Pupuk Tunggal
- Urea N 46







- Ammonium Nitrat (AN) N 35







- Sulphate of Ammonia (SOA – ZA) N, S 21





24
- Rock Phosphate (RP) P, Ca
30

45



- Triple Super Phosphate (TSP) P, Ca
46

20



- Single Super Phosphate (SSP) P, Ca, S
18

25

11
- Muriate of Potash (MOP – KCl) K, Cl

60




35
- Sulphate of Potash (SOP-ZK) K, S

50



17
- Kieserite Mg, S


27


23
- Dolomit Mg, Ca


22 30



- Sulfur S






97
- Borate B




11


- Copper Sulphate (CuSO4.H2O) Cu





25 13
- Langbeinite K, Mg, S

22 18


22
2. Pupuk Majemuk
- Diammonium Phosphate (DAP) N, P 18 46






- NPK (12-12-17-2) N,P,K,Mg 12 12 17 2




- NPK (15-15-6-4) N,P,K,Mg 15 15 6 4




- NPK (15-15-15) N,P,K 15 15 16





3. Sisa – sisa Tanaman
- Abu tandan kosong K, Mg, Ca
4 40 6 5



- Tandan kosong N, K <> 0,1 1,2 0,1 0,1



- Pelepah hasil tunasan N, P, K 0,5 0,1 0,8 0,1 0,1



- Limbah cair PKS N, K, Mg 0,4 0,2 1,3 0,4




Karakteristik Pupuk Urea dan ZA

Keterangan

Jenis Pupuk

Urea Z A
Kadar N (%) 42 – 46 21
Hara lain (%) 24 % S
Kelarutan dalam air (gr/ltr) 1.030 750
Reaksi agak masam masam
Higroskopisitas tinggi kurang
Pencucian/penguapan tinggi sedang
Ketersediaan mudah mudah
Dosis standar (kg/phn/thn)

(umur 9 – 13 thn)

2,75 4,5

Karakteristik Pupuk Phosphate

Keterangan

Jenis Pupuk

RP-Gafsa RP-Maroco CIRP TSP SP-36
P2O5
(larut asam sitrat 2 %)
26,7 33,1 28 46 36
Hara Lain :

- CaO (%)

- Al2O3 + Fe2O3 (%)

- S (%)

49,8

0,2

-

48,2

0,18

-

35,7

9,3

-

18,3

0

-

-

-

5

Kelarutan dalam air
( gr/ltr )
0,125 > 99
Reaksi Netral – basa Netral – basa Netral – basa Masam Agak masam
Higroskopisitas
Kehalusan :


  • Mesh 80 (%)

  • Mesh 100 (%)

63

91

29

80

60

99

-

-

-

-

Ketersediaan Mudah Mudah Mudah Tidak tersedia Mudah
Dosis standar (kg/phn/thn)

(umur 9 – 13 thn)

- - - 1,75 2,25

Karakteristik Pupuk ZK dan KCl/MOP

Keterangan

Jenis Pupuk

ZK MOP/KCl
Kadar K2O (%) 49 – 53 21
Hara lain (%) 18 % S 47 % Cl
Kelarutan dalam air larut larut
Reaksi netral netral
Higroskopisitas
Ketersediaan mudah mudah
Dosis standar (kg/phn/thn)

(umur 9 – 13 thn)

- 2,25
Karakteristik Pupuk Magnesium

Keterangan

Jenis Pupuk

Kieserite

Dolomit

Dolomit – Lokal

Kadar MgO (%) 27 18 – 22 2,9 – 37,7
Hara lain (%) 22 % S 40 % CaO 0,9 – 48 % CaO

0,04 – 4,21 % Fe2O3

35 – 45 % SiO2

Kelarutan dalam air Agak sukar sukar
Reaksi Agak masam Basa
Higroskopisitas
Kehalusan - Bervariasi

> 95 % (mesh 100)

Bervariasi

> 90 % (mesh 80)

Ketersediaan mudah mudah mudah
Dosis standar (kg/phn/thn)

(umur 9 – 13 thn)

1,5 2 – 2,5

Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk

Urea Z A R P SP-36 ZK MOP Kieserite Dolomit
Urea a N a a a N
Z A N a N x x a
R P a
SP-36 a N a x a N
ZK a x x a a a
MOP a x a a a a
Kieserite a
Dolomit N a N a a a
Keterangan :
  • a = Dapat dicampur
  • N = Pupuk dapat dicampur segera sebelum digunakan
  • x = Pupuk tidak dapat dicampur

Waktu Dan Frekwensi Pemupukan

Waktu Pemupukan

  1. Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan. Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
  2. Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh MOP (KCl) dan rea/Z A.
  3. Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.
  4. Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2 (dua) bulan.

Frekwensi Pemupukan

  1. Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur – kondisi tanaman.
  2. Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekwensi yang lebih banyak.
  3. Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis dan mengganggu kegiatan kebun lainnya

Metode Pemupukan

Cara Pemupukan

  1. Pemupukan dilakukan dengan sistem tebar dan sistem benam (Pocket)
  2. Pada sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 meter hingga pinggir piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 1 – 2,4 meter pada tanaman dewasa.
  3. Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lubang pada piringan disekeliling pohon. Kemudian lubang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal rendahan, areal perengan ataupun pada tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi.
  4. Pada tapak kuda, 75 % pupuk diberikan pada areal dekat tebing. Untuk mengurangi pencucian, pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem pocket.

Berdasarkan alat yang digunakan, Pemupukan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun dengan Pesawat terbang.

  • Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan.

  • Pemupukan mekanis menggunakan alat (traktor) penebar pupuk untuk areal yang relatif rata. Cara ini banyak diterapkan karena sulitnya memperoleh tenaga kerja pemupuk

  • Aerial spraying sesuai untuk aplikasi pupuk padaareal yang sulit terjangkau dan daerah yangsulit memperoleh tenaga kerja.

Aplikasi sistem tebar Pada areal perengan seperti ini aplikasi pupuk perlu dilakukan dengan sistem pocket.
sumber : politeknikcitrawidyaedukasi.wordpress.com/2008/06/12/pemupukan-kelapa-sawit-3/#comment-218

0 komentar:

Posting Komentar