Selasa, 22 Juni 2010

PUPUK ALTERNATIF DARI LIMBAH PABRIK

Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, tingginya harga pupuk serta kelangkaan saat ini telah mendorong petani mencari alternatif pupuk yang murah untuk keberhasilan usaha taninya. Limbah pabrik tebu menjadi alternatif paling murah dan mudah didapat sebagai pupuk alternatif pengganti pupuk kimia bersubsidi.

PUPUK AMINA

Pupuk limbah pabrik tebu terkenal dengan nama pupuk Amina. Pupuk Amina ini bukanlah limbah dari parik gula langsung akan tetapi merupakan limbah dari pabrik MSG. Limbah ini telah didistribusikan sejak tahun 2000an terutama untuk pupuk tanaman Tebu dan jagung. Pupuk ini merupakan pupuk ajaib, kenapa karena khasiatnya sangat luar biasa. Khasiat pupuk amina ini dapat dilihat 2 hari setelah aplikasi, misalkan untuk tanaman jagung cukup 1-2 kali aplikasi aja tanaman sudah subur mengalahkan pemakaian urea/phonska. Petani hanya merogoh kocel 280.000 untuk 1 ha termasuk biaya pemupukannya, MURAH BUKAN ?

DIREKOMENDASI DEPTAN

Pupuk amina ini kelihatannya memang belum mendapat izin dari DEPTAN tapi sudah sekian lama beredar dan dipakai oleh petani. Dapat disimpulkan bahwa memang DEPTAN sudah merekomendasikan pupuk amina ini untuk pertanian. Ini memang pincangnya kebijakan DEPTAN tentang pupuk, disisi lain pengusaha pembuatan pupuk dikejar izin dan pajak sedangkan pupuk amina ini dibiarkan saja.

SIAPA DIUNTUNGKAN

Dalam hal ini semua pihak merasa diuntungkan,

  1. Pabrik tidak susah payah mengolah limbahnya dan mengotori aliran sungai sehingga tidak mencemari lingkungan.
  2. Pedagang merupakan pihak yang untungnya juga besar
  3. Petani juga merasa untung karena mendapatkan pupuk yang murah untuk keberhasilah usaha taninya

SIAPA YANG RUGI

Secara umum penulis belum mengetahui bahaya dalam jangka panjang pemakaian pupuk amina ini. Mengingat ini merupakan limbah tentu yang akan menerima kerugian adalah ANAK CUCU KITA.

0 komentar:

Posting Komentar